Bisnis ritel adalah suatu kegiatan memecahkan ( mengencerkan ) produk untuk dijual kepada konsumen baik pribadi maupun keluarga, tetapi bukan untuk keperluan bisnis.
Berikut 5 unsur penting yang harus diberikan kepada konsumen :
1. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ( engagement )
2. Menjalankan operasional ritel dengan sempurna ( executional excellence )
3. Keunikan Brand dan menghadirkan pengalaman berbeda ( brand experience )
4. Peduli terhadap proses ( expediting )
5. Menangani masalah dengan baik ( problem recovery )
Menurut Berman dan Evans dikutip Sujana ( 2005 ), terdapat beberapa karakteristik bisnis ritel, sebagai berikut :
1. Kuantitas yang kecil ( small enough quantity )
2. Pembelian impulsif ( impulse buying )
3. Kondisi toko ( store condition )
Terdapat 2 jenis bisnis ritel yaitu, sebagai berikut :
A. Paradigma ritel tradisional merupakan pandangan yang menekankan pengelolaan ritel dengan menggunakan pendekatan konvensional dan tradisional. Contoh Java Mall, Alfamart, Indomaret.
B. Paradigma ritel modern merupakan pandangan yang menekankan pengelolaan ritel dengan menggunakan pendekatan modern. Contoh warung sembako.
Fungsi yang dijalankan oleh ritel memiliki manfaat baik bagi produsen maupun bagi konsumen. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
A. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa ( providing assortment )
B. Memecah ( breaking bulk )
C. Sebagai perusahaan penyimpanan persediaan ( holding inventory )
D. Menyediakan jasa ( providing services )
E. Meningkatkan nilai produk dan jasa ( increasing product and service value )
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis ritel antara lain sebagai berikut :
A. Menentukan produk
B. Lokasi usaha
C. Harga yang tepat
D. Suasana toko
E. Promosi
F. Kebijakan pemerintah tentang bisnis ritel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar